Pages

Subscribe:

W E L C O M E

W  E  L  C  O  M  E

Labels

Dunia Kampus

Sabtu, 08 Desember 2012

MEMBIBIT ANAK NEGERI DEMI MASA DEPAN NEGERI (Drs. BURHAN SESA., M.Si)


Oleh : Drs.Burhan Sesa MSi

1.Pendahuluan
    Kompetensi Sumber Daya Manusia,dalam era global,menjadi issu strategis dalam menghadapi perubahan dunia, dinamika eksistensi kekinian,dan bercermin kedepan “ the future”, melakukan kegiatan pembibitan demi pembibitan dengan tetap mempertimbangkan kearifan lokal / keunggulan lokal untuk menuai panen yang lebih maksimal. atas pertimbangan ini diperlukan kearifan dari seluruh pihak untuk mengintrospeksi diri,sejauhmana peran dan upaya pembibitan yang  telah dan akan  dilaksanakan dalam membawah/ mengangkat Tana Luwu untuk tampil pada level yang sama dengan daerah lainnya.
Menurut hemat kami pada kondisi inilah diperlukan,komitmen dan kebersamaan yang bertanggungjawab,untuk bersinergis,independent,komprehensif,korporasi antar (Kab/Kota) dalam bingkai/ tatanan rumpun Wija To Luwu dalam menciptakan  nuansa “”think global,and action local”  dimana saja berada dan pada level apa saja,baik yang telah berkiprah dalam sistim birokrasi,wiraswasta,dunia kampus dll,untuk tampil ber-sinergi menjadikan TanaLuwu kembali berkibar/diperhitungkan pada lokal goverment maupun tingkat dunia .
Menurut Ruchyat Deni Djakapermana dalam Orasi Ilmiah,pada Wisuda Uncok-20 Agustus 2009) menyebutkan  bahwa masalah utama yang dirasakan oleh bangsa Indonesia dalam menghadapi era global ini adalah keterbatasan SDM,yang berkualitas untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan pembangunan,baik dalam lingkup nasional maupun internasional.dalam lingkup ASEAN, kualitas SDM bangsa Indonesia relatif masih jauh tertinggal dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia,Plipina,Thailand dan Singapura.
Salah satu tantangan yang maha besar kedepan suatu bangsa adalah menyiapkan sumber daya manusia yang propesional dan memiliki imtaq,dalam mengisi pembangunan nasional dan daerah.Diberbagai seminar / lokakarya,workshop dan diklat,dan semacamnya,dibahas,didiskusikan,dikaji oleh pakar dibidangnya, baik lembaga formal dan non formal, dalam mencari bentuk /gagasan yang pas dengan tingkat kebutuhan zaman .
Lebih lanjut disebutkan bahwa Masalah SDM merupakan suatu tingkat kebutuhan yang urgent,dan sangat menentukan maju mundurnya suatu bangsa,kita lihat saja Negara dengan sumber daya alam (SDA) yang rendah namun sumber daya manusianya (SDM) berkualitas tinggi,maka tingkat kemajuan sangat cepat perkembangannya,contoh Jepang,dengan pokus pada SDM bidang tehnologi dan Industri,Negara Malaysia,Singapura dan Korsel yang pokus terhadap pengembangan Pendidikan dan Agroindustri.
Dan untuk tingkat lokal kita lihat saja  daerah tetangga sebutkan saja Mandar/Majene,Wajo,Tanatoraja,(“dengan tidak membandingkan/ merendahkan )tapi mari kita bercermin ke daerah tsb.(BOSOWA) pada umumnya,dan  Tanatoraja,potensi sumber daya alam “boleh disebut minus) tapi coba tanyakan “berapa Pejabat Penting Tkt Propinsi/Nasional, berapa guru besar(Prof).Doktor,Sarjana yang ada dalam daerahnya,dan sudah berapa yang menduduki posisi strategis,penting  di tingkat pusat/propinsi atau jabatan strategis dibidang non pemerintah  dll.jujur kita akui bahwa mereka sudah berada  pada posisi jauh depan dibanding kita.??
2.Ciptakan perubahan
Change Your Thinking,Change Your Life “ (Brian Tracy-2007),terjemahan bebas...bahwa anda ingin hidup yang lebih baik perlu  anda merubah pola pikir.Perubahan polapikir dan prilaku,sedini mungkin menjadi prioritas dalam kebijakan pembangunan,khususnya pembangunan sektor SDM didaerah.Untuk percepatan perubahan,diperlukan lembaga independent seperti lembaga Riset Daerah,yang khusus mengkaji/menganalisa,(tangki pemikir-think-tank) maupun kebutuhan mulai rekruitment,sampai penempatan generasi “yang memiliki kompetensi intelegensi,” untuk dibibitkan (kaderisasi)pada jenjang yang lebih tinggi,untuk  persiapan seratus tahun yang akan datang,sehingga pada saatnya perjuangan “Propinsi Luwu Raya “ dengan mudah diimplementasikan karena kader kader Wija To Luwu telah memiliki knowledge/profesionalisme/skill/wawasan  pada semua level/jenjang,
Komitmen,kebersamaan yang bertanggung jawab- (HPA.Tenriadjeng-2004) menyebutkan bahwa untuk mencapai suatu keberhasilan yang luar biasa diperlukan suatu komitmen,pengorbanan dari seluruh stokholders,semua pihak.Suatu keberhasilan dibutuhkan kerja keras yang panjang. Dalam memasuki era globalisasi/era Kompetitif dalam dunia  ketidakpastian,diperlukan landasan berpijak,dalam” Culture dynamic system” yang melembaga,terpadu,holistik  dalam menghadapi tantangan kedepan yang semakin besar dan sulit diprediksi(Sattu Alang.Prof.)
Langkah dalam mengubah masa depan bangsa salah satunya dengan memperkaya pengetahuan dan wawasan (Djokosantoso-2004), Bahwa dengan kemampuan pengetahuan dan atau penguasaan IPTEK dapat merubah dunia.Knowlodge based society,knowlodge is power,(Peter drukker,1994),Penggunaan pengetahuan sebagai basis utama sumber daya menjadikan seluruh pogram dunia dapat diakses kapan saja,dimana saja dan untuk kebutuhan apa saja.Kuasai pengetahuan yang paling mutakhir.Kuasai dan buka jejaringkerja (networking system).
 a.Pengkaderan,
Berilah Kesempatan anak cucu Sawerigading Menuntut ilmu pengetahuan sampai ketanah cina (Lontara Lagaligo),dengan tidak melihat kedudukan dan “strata sosial” yang penting mereka (generasi ) wija to luwu, yang memiliki integritas,loyalitas, komitmen/kompetensi yang bertanggung jawab dalam membangun tanaLuwu dimasa datang.dengan melalui  peng-Kader-an (human Capital),mencetak harapan bangsa/daerah,menyonsong era global dan persaingan/kompetensi ketat dimasa datang.
Salah satu bidang kelemahan kita (baca Wija To Luwu) masih terbatasnya personil ,semisal bidang Militer yaitu kader /jebolan AKABRI/AKPOL/dll.baik yang sedang mengikuti pendidikan maupun yang telah menduduki jabatan strategis, dibidang pamong, semisal jabatan,Asisten/sekda Tingkat Propinsi,atau jabatan Dirjen/Deputi/Menteri Kabinet ditingkat pusat,(Setahu kami ada Bpk IR.Ilyas Asaad,MP-Dirjen KLH,dan mudah-mudahan Bpk A.Lutfi,setelah selesai priode sebagai Bupati Berprestasi dapat tampil dan membawah nama harum /mengangkat nama Wija To Luwu,baik tingkat Propinsi/Pusat.dibidang politik,seperti A.PahriLeluasa sebagai anggota DPR yang memiliki karismatik dan menduduki posisi strategis,dapat melakukan bargaining politik.
Untuk mencapai hal tsb, kami yakin tidak semudah membalikkan telapak tangan,penuh tantangan dan perjuangan panjang,penuh pengorbanan,disinilah diperlukan ‘PAMMESARANG’ melalui “Dewan Riset Daerah sebagai “Think-Tank”untuk tampil mengelolah/mengkaji/memanajeg dalam mencari titik temu “LINK and-MACT” program terpadu antar daerah,semisal Kabupaten Luwu Timur,untuk 10-20 tahun kedepan memerlukan tenaga arsiktektur/insinyur yang propesional,sehingga potensi SDA dapat ditangani/dikelolah/dikembangkan oleh putra=-putri Wija To Luwu (sekali lagi bukan kedaerahan)bukan menjadi penonton dinegeri sendiri,tapi diharapkan jadi “OWNERSHIP” semisal Kota Palopo sebagai Kota Jasa dan Kota Transito,Industri,maka seyogianya Pemkot,sekarang “membibitkan” anak negeri untuk dipersiapkan sebagai “Manajer” yang memiliki kemampuan/skill bidang jasa,perdagangan dan industri,sehingga pada zamannya tampil sebagai “Pioner”dan bukan “Penonton kepanasan”
Untuk maksud tersebut disarankan laksanakan seleksi,tanpa melihat “keluarga A atau B “ berikan fasilitas dan dukung mulai saat calon dinyatakan “lulus seleksi”dan kawal sampai berhasil,contoh untuk penerimaan kader taruna AKABRI,AKPOL,STPDN,Sekolah Kehakiman.baik jenjang tingkat S1,S2,S.3,dll,apabila dikondisikan,maka untuk 10-20 tahun kedepan Wija To Luwu “telah memiliki minimal 5-10 Jenderal berbintang satu, memiliki pakar,DOKTOR diberbagai disiplin ilmu,kalau dapat dukung sampai yang bersangkutan menjadi Propessor(Guru Besar). setelah selesai tempatkan yang bersangkutan pada tempat yang tepat,waktu yang tepat( the right man in the right please “,sehingga disiplin ilmu yang diperoleh  dapat ditularkan /dikembangkan/diwariskan kepada staf  lainnya.cari putra putri terbaik,yang memiliki moral,integritas,dedikasi dan tanggung jawab,minimal setiap tahunnya masing masing Kabupaten/kota membiayai/menganggarkan 5(lima) kader dalam APBD berupa bea siswa,

2.Interdependensi antar daerah,
Interdependensi secara HOLISTIK, sinergis oleh masing masing Kabupaten/Kota “Luwu Raya”mutlak dilakukan dengan prinsip “MESAK KADA DIPUTUWO,PANTANGKADA DI PUMATE “ bukan saling menjajal, saling bersaing negatif dan mematikan,dalam artian Kabupaten/Kota yang potensinya SDA, cukup sebagai Penghasil,maka daerah lainnya diberikan kesempatan untuk mengembangkan pengelolaahannya.(kita kembali pada program pengwilayahan komoditas –Wilkom- Petik,Olah,Jual)mari duduk satu meja (dalam bingkai KE-BHINNEKA-AN yang artinya bagi kabupaten/kota yang dimungkinkan untuk pengembangan komoditi tertentu silahkan dikembangkan,tapi bagi daerah/wilayah yang sumber SDA untuk itu,tidak menjadi unggulan maka cukup mendukung,sehingga tercipta program terpadu antar daerah-interland,antar daerah penghasil bahan baku dan daerah pengelolah (dimaksudkan tercipta sinergitas secara holistik dan sekaligus memberikan  nilai tambah –Value Added) bagi kab/kota untuk selanjut dieksport kenegara tujuan.
Demikian pula dalam “membibit anak negeri” sedapat mungkin disinkronkan dengan tingkat kebutuhan (link-and mact), melalui lembaga “Tink-tank” (dewan Riset Daerah) termasuk perhatian kepada PNS yang berprestasi yang selama meniti karirnya senantiasa memperlihatkan kompetensi,dedikasi,loyalitas dan integritas,kerjasama maupun tanggung jawab selama melaksanakan tugas sebagai PNS(Catatan;masih dapat dikembangkan-dari segi umur-potensi dll) untuk diberikan  beasiswa dan kesempatan meningkatkan pengetahuan ke jenjang yang lebih tinggi, sesuai bidang tugasnya dan tanggungjawabnya  untuk mengikuti program studi.Dan untuk kader Taruna,PamongPraja,diberikan kesempatan posisi karir yang tinggi,semisal “pertukaran pejabat strategis dimutasi ke Kabupaten /Kota lain,sehingga ilmu,wawasan dan pengalaman kerja dapat dikembangkan lebih baik lagi.(bukan katak dalam tempurung).Hal ini dimaksudkan untuk membagi pengalaman,wawasan,dan dikembangkan dilokasi baru.
 3.Dewan Riset Daerah
Untuk mengetahui maju mundurnya usaha kegiatan diatas,perlu dievaluasi,dimonitor,sejauh mana tingkat perkembangan dan keberhasilan yang dicapai,apa masalah/ hambatan,dan sekaligus mencari solusi untuk memperbaiki kelemahan kelemahan,mulai pola/sistem,langkah implementasi.Disarankan untuk pembinaan secara melembaga/manajemen yang kapabel (think-tank) sebagai tangki pemikir/perumus,untuk mengolah,memikirkan langkah /kebijakan yang harus dilakukan dan tidak harus dilakukan.
Personal yang duduk dalam posisi ini diupayakan yang memiliki komitmen tinggi untuk bagaimana merubah/melihat “membangun Wija To Luwu ke depan “ memiliki semangat  kerja, sekaligus menjadi tempat pengabdian tanpa pamrih.  
Demikian, semoga dapat bermamfaat adanya,
Hormat

= BURHAN SESA =


0 komentar:

Posting Komentar